BAHASA, BANGSA
Selagi kecil berusia muda,
Tidur si anak di pangkuan bunda
Ibu bernyanyi, lagu dan dendang
Memuji si anak banyaknya sedang;
Berbuai sayang malam dan siang
Buaian tergantung di tanah moyang.
Terlahir di bangsa, berbahasa
sendiri
Diapit keluarga kanan dan kiri
Besar budiman di tanah melayu
Berduka suka, sertakan rayu;
Perasaan serikat menjadi padu
Dalam bahasanya, permai merdu.
Meratap menangis bersuka raya
Dalam bahagia bala dan baya;
Bernafas kita pemanjangkan nyawa
Dalam bahasa sambungan jiwa
Di mana Sumatra, di situ bangsa,
Di mana Perca, di sana bahasa.
Andalasku sayang, jana bejana
Sejakkan kecil muda teruna
Sampai mati berkalang tanah
Lupa ke bahasa, tiadakan pernah
Ingat pemuda, Sumatera malang
Tiada bahasa, bangsa pun hilang.
A.PENDAHULUAN
Pada
puisi bahasa bangsa ini saya mengkaji unsur sejarah dan nasionalisme yang
terkandung didalamnya, dan ternyata unsur tersebut ada dalam puisi Bahasa Bangsa
karya Mohammad Yamin ini. Sebelumnya harus diketahui rasa Nasionalisme adalah
rasa peduli kita terhadap negara, cara mengekspresikannyapun bermacam-macam,
disini Mohammad Yamin mengekspresikan rasa nasionalismenya ke dalam bentuk
sebuah puisi. Puisi yang berjudul bahasa bangsa karya Muhammad Yamin, ini pada
saat membaca judulnya saja saya merasa bahwa puisi ini menggambarkan rasa
nasionalisme, khususnya kepedulian dan kecintaan terhadap Bahasa dan bangsa dan
itu adalah dua faktor yang tidak bisa terpisahkan, ada bangsa pasti ada bahasa,
dan ada bahasa pasti ada bangsa, tidak mungkin suatu bangsa tidak memiliki
bahasa, karena bahasa adalah pemersatu bangsa, seperti bangsa indonesia yang
berbeda suku, ras,dan budaya, tetapi karena bahasa indonesia mereka bisa
bersatu. Saya mengkaji, puisi ini berhubungan dengan latar belakang sang
penulis, yaitu Muhammad Yamin, dimana beliau adalah seorang pelopor sumpah pemuda,
dan saya coba kaitkan dengan puisi ini ternyata ada kesinambungannya karena isi
dari sumpah pemuda sendiri ada erat hubungannya dengan bahasa dan bangsa, puisi
bahasa bangsa yang ditulis sekitar tahun 20-an, ternyata ada kaitannya juga
dengan situasi pada zaman itu khusunya di daerah Sumatera, dan saya rasa, puisi
ini memang banyak mengekspresikan rasa nasionalisme, terhadap bangsa dan
bahasa, apalagi banyak orang bilang bahwa bahasa dapat menggambarkan budaya
atau kebiasaan orang.
B.
PENGARANG DAN KARYANYA
Mohammad Yamin dilahirkan di Talawi, Sawahlunto pada 24 Agustus 1903. Ia merupakan putra dari
pasangan Usman Baginda Khatib dan Siti Saadah yang masing-masing berasal dari
Sawahlunto dan Padang
Panjang. Ayahnya memiliki
enam belas anak dari lima istri, yang hampir keseluruhannya kelak menjadi
intelektual yang berpengaruh. Saudara-saudara Yamin antara lain : Muhammad
Yaman, seorang pendidik; Djamaluddin
Adinegoro, seorang
wartawan terkemuka; dan Ramana Usman, pelopor korps diplomatik Indonesia.
Selain itu sepupunya, Mohammad Amir, juga merupakan tokoh pergerakan kemerdekaan
Indonesia.
Yamin mendapatkan pendidikan dasarnya di Hollandsch-Inlandsche School (HIS) Palembang, kemudian melanjutkannya ke Algemeene Middelbare School (AMS) Yogyakarta. Di AMS Yogyakarta, ia mulai mempelajari
sejarah purbakala dan berbagai bahasa seperti Yunani, Latin, dan Kaei. Namun setelah tamat, niat untuk
melanjutkan pendidikan ke Leiden, Belanda harus diurungnya dikarenakan ayahnya meninggal dunia. Ia kemudian
menjalani kuliah di Rechtshoogeschool te Batavia (Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta, yang kelak menjadi Fakultas Hukum Universitas Indonesia), dan berhasil memperoleh gelar Meester
in de Rechten (Sarjana
Hukum) pada tahun 1932. Mohammad
Yamin memulai karier sebagai seorang penulis pada dekade 1920-an semasa dunia sastra
Indonesia mengalami
perkembangan. Karya-karya pertamanya ditulis menggunakan bahasa Melayu dalam jurnal Jong Sumatera, sebuah jurnal berbahasa Belanda pada tahun 1920. Karya-karya terawalnya masih terikat kepada bentuk-bentuk bahasa
Melayu Klasik.Pada tahun 1922, Yamin muncul untuk pertama kali sebagai penyair dengan puisinya, Tanah
Air; yang dimaksud tanah airnya yaitu Minangkabau di Sumatera. Tanah Air merupakan himpunan puisi modern Melayu pertama yang
pernah diterbitkan. Karya- karya beliau yang
lainnya yaitu Sedjarah Peperangan Dipanegara (1945), Tan
Malaka (1945), Gadjah Mada (novel) (1948), Sapta Dharma (1950),
Revolusi Amerika (1951),Naskah Persiapan Undang-undang Dasar (1960) 3 jilid dll. Beliau juga telah meraih
beberapa penghargaan yaitu Bintang
Mahaputra RI, tanda penghargaan tertinggi dari Presiden RI atas jasa-jasanya
pada nusa dan bangsa, tanda
penghargaan dari Corps Polisi Militer sebagai pencipta lambang Gajah Mada dan Panca
Darma Corps, dan tanda
penghargaan Panglima Kostrad atas jasanya menciptakan Petaka Komando Strategi
Angkatan Darat.
C.
ANALISIS
Puisi bahasa bangsa karya Muhammad Yamin
ini, bertemakan rasa nasionalisme terhadap bahasa dan bangsa. Ketika
pertamakali saya membaca puisi ini, saya merasa puisi ini berkaitan dengan teks
sumpah pemuda yang berbunyi
Kami
putra dan putri indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa indonesia
Kami
putra dan putri indonesia, menjunjung bahasa yang satu, bahasa indonesia
Menurut saya penggalan teks sumpah
pemuda diatas ada kaitannya dengan puisi Bahasa Bangsa ini, karena memang pada
puisi ini, penulis seakan akan mengajak bahwa kita tidak boleh lupa akan
bahasa, melainkan harus menjunjungnya bersama-sama seperti pada larik
lupa
kebahasa tiadakan pernah, lalu pada larik
perasaan
serikat menjadi padu
dalam
bahasanya permai merdu
Makna serikat pada puisi ini yaitu
kebersamaan, yang menyatakan bahwa masyarakat indonesia harus bersama menjunjung tinggi bahasa dan bangsa dengan
menggunakannya bersama-sama. Selain itu hubungan, atau keterkaitan puisi Bahasa
Bangsa dengan teks sumpah pemuda diperkuat juga dengan peran Muhammad Yamin
sang penulis puisi Bahasa Bangsa ini, sebagai pelopor sumpah pemuda.
Puisi ini selain berhubungan dengan teks
sumpah pemuda, ternyata penulis juga menyebutkan daerah Sumatra pada puisi ini,
itu terdapat pada larik
Dimana
Sumatera disitu bangsa
Andalasku
sayang jana bejana
Pada larik Dimana Sumatera disitu bangsa, disini disampaikan pada pembaca
bahwa Sumatera itu ada di dalam suatu bangsa. lalu pada larik selanjutnya ada
kata andalas dimana makna andalas sendiri adalah pulau Sumatra dan pada larik
tersebut penulis ingin mengekspresikan rasa sayangnya pada bangsa ini,
khususnya pulau Sumatera, itu membuktikan bahwa kepedulian penulis terhadap
bangsa yang disebut sebagai rasa Nasionalisme. Selain itu pada puisi ini ada
salah satu larik yang menarik perhatian saya yaitu larik Ingat pemuda, semutera malang, disini saya ingat tahun ditulisnya puisi
ini oleh Muhammad Yamin, yaitu sekitar tahun 20-an. Dimana pada saat itu datang
seorang laki-laki bernama Tan Malaka ke Sumatera, saat itu dia melihat dengan
mata kepalanya sendiri betapa kejamnya sistem kapitalis yang dipraktekan di
perkebunan Sumatera Timur terhadap kuli-kuli kontrak. Tan Malaka adalah seorang
pahlawan yang lahir di Sumatera barat. Oleh Muhammad Yamin, beliau disebut
sebagai bapak pendiri bangsa. Perjuangan politik Tan Malaka lebih diwarnai
pembangkangan terhadap penguasa. Demikian juga lebih terkenal dari penjara
kepenjara, seperti ketika zaman imperialisme Belanda iya telah menekam di
dipenjara, bahkan pada saat kemerdekaan Indonesia dia sedang menetap di
penjara, sehingga karena sejarah itu saya berpendapat bahwa maksud pemuda sumatera malang, pada puisi
bahasa bangsa ini adalah sosok Tan
Malaka beserta keadaan pulau sumatera khususnya Sumatera timur yang saat itu di
kuasai oleh sistem kapitalis.
Selain keterkaitannya dengan sejarah
dimasa lampau .ternyata pada bagian
tengah puisi terdapat larik yang menurut saya menggambarkan rasa bangga dan berikut kutipan puisinya
Besar
budiman ditanah melayu
Berduka suka, sertakan
rayu;
Perasaan serikat
menjadi padu
Dalam
bahasanya, permai merdu
Pada larik ini tersirat ada rasa bangga
terhadap tanah melayu yaitu negara
Indonesia yang memiliki budaya yang baik,
dan penulis disini menyampaikan bahwa sifat budiman atau sopan santun di
tanah melayu, baik suka ataupun duka, dan rasa kebersamaan tergambarkan didalam
bahasa, disini jelas bahwa bahasa sendiri dianggap sebagai salah satu bentuk
yang menggambarkan sikap atau pribadi seseorang bahkan suatu bangsa, dan
sekarang ini banyak yang beranggapan bahwa bangsa yang berbudaya adalah bangsa
yang memiliki bahasa yang baik dan juga penulis memunculkan rasa peduli
terhadap bahasa dan bangsa, dimana perasaan tersebut tersirat pada larik Lupa akan bahasa tiada mungkin, pada
larik tersebut tersirat rasa cinta terhadap bahasa, dengan ungkapan bahwa tidak
akan lupa terhadap bahasa
selain itu penulis ingin mengingatkan,
bahwa kita lahir di bangsa yang memiliki bahasa sendiri, oleh karena itu kita
tidak boleh melupakan salah satunya, karena bangsa sendiri adalah tanah
kelahiran kita, bagaimanapun keadaannya susah, senang, makmur, tetap inilah
bangsa kita, kita harus menjaga bangsa ini, beserta bahasanya yang disebut
sebut sebagai sambungan jiwa, yang maksudnya, bahwa bahasa dapat menyatukan
jiwa setiap orang yang memiliki golongan, budaya, suku yang berbeda.
D.
SIMPULAN
Jadi
puisi Bahasa Bangsa karya Muhammad Yamin ini, dilandasi oleh oleh 2 sejarah , yaitu Sumpah pemuda, dan sejarah
Tan Malaka dan keadaan pulau Sumatera timur yang saat zaman itu sedang terpuruk,.Dan
pada intinya puisi ini mengingatkan bahwa kita harus bangga dan menjunjung
tinggi bahasa dan bangsa kita ini, jangan sampai kita yang sejak lahir tinggal
disuatu bangsa dan menggunakan bahasa yang menjadi ciri dari bangsa tersebut, dan
kita harus ingat dengan istilah, bahwa bangsa yang berbudaya adalah bangsa yang
memiliki bahasa yang baik.
E.
DAFTAR PUSTAKA
2017 ford fusion hybrid titanium - Tiara Entertainment
BalasHapus2017 FORD Fusion Fusion Titanium titanium exhaust wrap Stainless titanium trim as seen on tv Steel Stainless titanium teeth dog Steel Stainless Steel Steel Stainless Steel Blade Material. Titanium, Stainless titanium vs stainless steel apple watch Steel, Stainless Steel. 룰렛 게임